Jumat, 18 Oktober 2019

Bersama Jajaran Forkompimda Dandim 0702 Purbalingga Hadiri Hari Santri Nasional




Purbalingga. Memperingati Hari santri Nasional 2019 yang jatuh pada ribuan santri se-Purbalingga mengikuti upacara yang dipusatkan di Alun-alun Purbalingga. (19/10)

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Purbalingga, Dandim 0702/Purbalingga bersama sama dengan jajaran Pimpinan pemerintahan purbalingga, tokoh masyarakat, tokoh agama serta masyarakat dan para santri yang tumpah ruah di alun-alun Purbalingga.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B.Econ dalam sambutannya Ia menuturkan tahun ini peringatan Hari Santri Nasional mengangkat tema besar Bersama Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia. “Isu perdamaian diangkat sebagai respon dari kondisi bangsa Indonesia yang menghadapi berbagai persoalan. Mulai dari maraknya berita bohong, ujaran kebencian, polarisasi partisipan politik, propaganda kekerasan, hingga terorisme.”

Selain itu, ia menjelaskan jika Hari Santri merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai salah satu garda perdamaian. Berorientasi pada semangat moderasi Islam di Indonesia, dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air. “Diharapkan santri semakin vokal, untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai di tengah keragaman masyarakat,” katanya.

Pada Kesempatan tersebut Komandan Kodim 0702 Purbalingga di sela sela kegiatan menuturkan, Hari Santri Nasional (HSN) jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk meneladankan semangat jihad kepada para santri tentang keindonesiaan yang digelorakan para ulama.

Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasjim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi  Kemerdekaan. Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentaran Inggris, rupanya ada pasukan belanda yang ikut membonceng.

Aspek lain yang melatarbelakangi penetapan Hari Santri Nasional ini adalah pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI, Pungkasnya. (Pendim 0702/Pbg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar