Senin, 18 Maret 2019
Babinsa Desa Karangnangka Hadiri Pengajian Umum Dalam Rangka Menyambut Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta untuk mewujudkan Kemanunggalan TNI dengan Rakyat Babinsa Desa Karangnangka Serka Paryanto menghadiri peringatan Isro Miraj Nabi Muhammad SAW yang di selenggarakan oleh Pemerintahan Desa Karangnagka Kec Mrebet Kab Purbalingga dengan Penceramah kyai H Atib Nurrubani dari Kedung Banteng Banyumas
Isro’ menurut arti bahasa berarti perjalanan di malam hari. Akan tetapi secara syari’iyah isro’ adalah perjalanan malam hari yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari Masjidil Haram (di Mekkah) menuju ke Baitul Maqdis (di palestina) yang penuh mengandung rahasia dan keajaiban.
Mi’raj menurut arti bahasa yaitu jenjang naik. Akan tetapi yang dimaksud ialah naiknya Rasulullah SAW dari Masjidil Aqso di Baitul Maqdis dengan menempuh angkasa luar sehingga akhirnya sampai ke suatu tempat yang paling tinggi bernama Sidratul Muntaha, Tempat yang tidak mungkin di capai oleh manusia dengan kemajuan teknologi yang bagaimana pun canggihnya kecuali oleh Nabi Muhammad SAW. Di tempat itulah Rasulullah SAW menerima langsung dari Allah SWT tentang sholat lima waktu yang harus dikerjakan olehnya dan seluruh umatnya.
Pada bulan yang penuh berkah ini kita perlu lebih banyak melakukan muhasabatun nafsi atau instrosfeksi diri. Terutama yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sholat kita khususnya dan kualitas ibadah secara keseluruhan. Karena sudah seharusnya kita selaku kaum muslimin untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan amaliyah serta ibadah kepada Allah SWT.
Celakalah orang yang amal hari ini lebih buruk dari hari kemarin, rugilah orang yang amal hari ini sama dengan amal hari kemarin, maka beruntunglah orang yang jika amal hari ini lebih baik dari kemarin. Karena amal ibadah sholat menjadi tolok ukur dari identitas seseorang muslim, maka segala upaya untuk mendapatkan sholat yang khusyu, ikhlas dan makbul termasuk rangkaian ibadahnya Sedangkan sholat khusyu’, Ikhlas dan makbul itu tidak akan pernah terwujud jika tidak ditunjang dengan ilmu. (arf.red)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar