Rabu, 13 Maret 2019

Dandim 0702/Purbalingga Hadiri Musrenbangwil Eks Karesidenan Banyumas


PURBALINGGA - Usulan Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Banyumas masih berkomitmen mengupayakan permasalahan kemiskinan, pengangguran dan infrastruktur. Kemiskinan menjadi persoalan mendasar di Kabupaten Purbalingga, dimana Purbalingga menempati urutan 5 dengan angka kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah, dan rangking pertama di eks karesidenan Banyumas.

Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dalam sambutanya menyampaiakan Purbalingga masih mengedepankan program-program pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Program pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Program jambanisasi dengan target tahun 2020 bisa dituntaskan sehingga Kabupaten Purbalingga menjadi kabupaten 100 persen ODF.

” Program lainnya pembagian Beras Purbalingga (Rasbangga) dan lele untuk masyarakat tidak mampu. Kemudian program rantang berkah yakni pemberian makanan siapa saji sehari 2  kali untuk lansia yang tidak mampu,” katanya saat pelaksanaan Musrenbangwil eks karesidenan Banyumas, Selasa (12/3).

Lebih lanjut Tiwi mengatakan Untuk peningkatan perekonomian masyarakat, Purbalingga juga meningkatkan program permodalan rakyat melalui kredit mawar dengan plafon Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta. Kemudian program pelatihan dan balai latihan kerja, revitalisasi 11 pasar sehingga geliat perekonomian sampai ke tingkat bawah.

” Untuk meningkatkan potensi wisata salah satunya merevitalisasi Goa Lawa, meningkatkan program 20 desa wisata agar pegiat desa wisata bisa berkembang dan peningkatan infrastruktur jalan wisata,” katanya

Oleh karena itu Pemkab Purbalingga mengusulkan akses kemudahan jalan dari desa ke kota yakni pembangunan jembatan Wirasana-Kalikajar, peningkatan jalan Panican-Linggamas, peningkatan Serang -Baturaden serta, pemningkatan jalan Karangjambu-Ponjen, pembangunan terminal tipe C di Kecamatan Kutasari.

” Pembangunan air bersih Jurug Karang untuk pemenuhan air bersih di wilayah 5 desa, yakni Desa Panusupan, Desa Makam, Desa Rajawana, Desa Tanalum, dan Desa Sumampir. Kemudian di sektor kesehatan pembangunan Puskesmas Rembang dan di sektor perekonomian revitalisasi Pasar Panican,” katanya.

Sedangkan sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono mengatakan titik berat pembangunan Jawa Tengah di tahun 2020 terdapat 5 poin penting yakni pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Kedua penigkatan kualitas dan kapasitas SDM, ketiga peningkatan kapasitas dan daya saing ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

“Keempat pemantapan tata kelola pemerintahan, konduusivitas wilayah dan perbaikan kapasitas fiskal daerah dengan rencana obligasi daerah serta penurunan disparitas wilayah,” katanya.

Hadir pada kegiatan tersebut Gubenur  Jawa Tengah H. Ganjar pranowo,SH,M.IP,Plt Bupati purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi,SE,B.ECon,MM,.Bupati Banjarnegara Budi Sarwono, Bupati Banyumas Ir.Ahmad Husein dan Bupati Cilacap H.Tato Suwarto Pamuji,Kasrem 071/WK Letkol Inf  Heri Sumitro,Dandim 0702/Purbalingga Letkol INF Yudhi Novrizal,S.IP,MT. Han,Dandim 0704/BNA,Dandim 0701/Banyumas dan perwakilan Dandim 0703/Cilacap,Forkopimda Purbalingga,Banjar negara,Banyumas dan cilacap,Anggota DPRD Kab Purbalingga,Banjar negara,Banyumas dan cilapap,Bapelitbangda Jateng,Purbalingga,Banjarnegara,Banyumas,Cilacap serta Tamu undangan .(arf.red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar