Kamis, 28 Maret 2019
Dandim 0702/Purbalingga Hadiri Musrenbang Kab.Purbalingga Tahun 2020
PURBALINGGA- Dandim 702/Purbalingga Letkol Inf Yudi Novrizal menghadiri undangan Pemerintah Kab. Purbalingga yang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Dipokusumo yang dibuka langsung oleh Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE BECon MM . Selain dihadiri seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kab. Purbalingga , pelaksanaan Musrenbang ini juga dihadiri Forkopimda Kab. Purbalingga.
Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyampaikan, ia optimis target tersebut bisa tercapai. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini, lanjutnya, juga akan dibarengi dengan target penurunan angka kemiskinan.
ʺTahun 2020, Purbalingga menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dan sebaliknya, angka kemiskinan kita targetkan turun menjadi 14.6 persen atau 13.6 persen. Saat ini angka kemiskinan kita masih 15,62 persen,ʺ kata Plt Bupati yang biasa disapa Tiwi ini, Kamis (28/3/2019) dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Purbalingga 2019 di Pendopo Dipokusumo.
Lebih lanjut Tiwi menyampaikan, meskipun terbilang masih tinggi, namun angka kemiskinan di Kabupaten Purbalingga setiap tahun selalu mengalami penurunan. Ia mencontohkan, tahun 2017 angka kemiskinan Kabupaten Purbalingga masih sebesar 18,8 persen dan tahun 2018 menurun menjadi 15,62 persen.
“Jika tahun kemarin angka kemiskinan Purbalingga bisa turun hingga 3,18 poin, maka kita optimis di tahun 2019–2020, angka kemiskinan bisa turun lebih maksimal,” terangnya.
Salah satu fokus penanganan kemiskinan di tahun 2019 yakni pengendalian inflasi. Sebab, menurut Plt Bupati Tiwi, persoalan inflasi sangat berpengaruh terhadap poverty line/garis kemiskinan (saat ini naik dari Rp 313.343 menjadi Rp 324.735 per kapita per bulan). Padahal garis kemiskinan dipergunakan sebagai batas untuk menentukan kelompok penduduk miskin, yang rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya di bawah garis kemiskinan.
“Jadi garis kemiskinan kita selalu meningkat karena inflasi. Sementara Inflasi kita tahun 2018 sebesar 3,01%. Kami bersama dengan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) sedang membuat program strategis agar inflasi bisa ditekan semaksimal mungkin,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi yang ditarget di atas 5 persen, menurut Tiwi, juga akan mampu mengatasi masalah pengangguran.
Tiwi mengakui, Kabupaten Purbalingga masih memiliki tanggung jawab untuk mengatasi masalah pengangguran. Saat ini angka pengangguran di Kabupaten Purbalingga masih 6,06 persen dan masih berada di atas angka pengangguran Provinsi Jawa Tengah maupun nasional.
ʺSeiring dengan pertumbuhan ekonomi, target kita juga mampu mengurangi angka pengangguran hingga di bawah 5 persen. Salah satu penyebab pengangguran ini adalah kelesuan perekonomian global sehingga berdampak terhadap kelesuan industri rambut dan bulu mata yang ada di Purbalingga.
Namun, dengan mulai masuknya investasi industri dan perhotelan serta dibangunnya bandara, saya optimis bisa mengurangi secara signifikan angka pengangguran,ʺ pungkasnya.(arf. red)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar