Purbalingga. Beladiri Karate merupakan salah satu kemampuan olah raga yang membutuhkan kecepatan berfikir dan bertindak serta ketahanan fisik, perpaduan ketiga karakter ini akan membentuk para Calon Jawara Karate Purbalingga menjadi Karateka yang memiliki postur yang ideal dan kondisi fisik yang prima.
Bertempat di Gor Cokro Sunaryo Makodim 0702/Purbalingga sebanyak 150 calon jawara Karate Purbalingga mengikuti ujian kenaikan sabuk. Adapun kenaikan sabuk dari Putih sebanyak 60 karateka, sabuk kuning sebanyak 20 karateka, sabuk orange 15 karateka, sabuk hiajau 10 Karateka, sabuk biru muda 5 Karateka, sabuk biru tua 5 Karateka, sabuk ungu 5 Karateka dan sabuk coklat sebanyak 30 Karateka. (17/11)
Pada Kegiatan
tersebut Komandan Kodim 0702/Purbalingga Letkol Inf Yudhi Novrizal
S.I.P., M.Han yang hadiri di tengah tengah para Karateka Purbalingga
Menuturkan, melalui kegiatan ini diharapkan nantinya bisa memberikan
bekal yang terbaik dan menciptakan atlit karate handal yang setara
dengan atlit-atlit karate internasional,” harap Dandim.
Perwira berpangkat Melati Dua ini juga berharap kegiatan ini dapat memunculkan para Jawara jawara Karate dari Kota Purbalingga sebagai partisipasi putra putri bangsa dalam mengabdi kepada NKRI.
“Ilmu karate adalah ilmu beladiri yang berorientasi mencetak seorang Bushido yang siap mental, berkarakter, disiplin, loyal serta berdedikasi tinggi ini merupakan sumbangsih para Shihan yang diaplikasikan kepada para Kohe untuk negeri tercinta indonesia,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Sertu Suwarno anggota Koramil 06/Kemangkon Kodim 0702/Purbalingga yang merupakan salah satu Senpai yang hadir pada saat itu dan juga sebagai Salah satu tim penentu pada kegiatan kenaikan sabuk Karate diwilayah Purbalingga menuturkan, Ada beberapa hal yang mesti dipahami setiap karateka dalam mengikuti gashuku dan ujian kenaikan sabuk, terutama dalam hal kemampuan gerakan dasar.
"Gerakan dasar Kihon harus diperdalam, biar kalau untuk gerakan Kata lebih baik. Baik dalan arti gerakan yang tepat, posisinya, pukulannya harus betul hingga kuda- kuda," ujar Senpai Warno Yang akrab disapa
" Untuk bisa lulus ujian, seorang karateka harus mampu menurunkan kyu awal sabuk putih yaitu 10, sabuk putih ke kuning minimal kyunya menjadi 8.5, kuning ke hijau minimal 6.5, hijau ke biru minimal 5.5, biru ke coklat minimal 3.5, dan coklat ke Dan (hitam) minimal 0.5.
Nursianto satu di antara orangtua karateka yang turut mendampingi anaknya, mengaku sengaja mengikutkan anaknya karate. Ia ingin anaknya menjadi anak yang selalu mendengar kepada orangtua, jujur, disiplin, dan juga untuk membekali dirinya menjaga diri. Soal biaya dirinya merasa tidak keberatan kalau untuk kemajuan anaknya. (Pendim 0702/Pbg)
Perwira berpangkat Melati Dua ini juga berharap kegiatan ini dapat memunculkan para Jawara jawara Karate dari Kota Purbalingga sebagai partisipasi putra putri bangsa dalam mengabdi kepada NKRI.
“Ilmu karate adalah ilmu beladiri yang berorientasi mencetak seorang Bushido yang siap mental, berkarakter, disiplin, loyal serta berdedikasi tinggi ini merupakan sumbangsih para Shihan yang diaplikasikan kepada para Kohe untuk negeri tercinta indonesia,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Sertu Suwarno anggota Koramil 06/Kemangkon Kodim 0702/Purbalingga yang merupakan salah satu Senpai yang hadir pada saat itu dan juga sebagai Salah satu tim penentu pada kegiatan kenaikan sabuk Karate diwilayah Purbalingga menuturkan, Ada beberapa hal yang mesti dipahami setiap karateka dalam mengikuti gashuku dan ujian kenaikan sabuk, terutama dalam hal kemampuan gerakan dasar.
"Gerakan dasar Kihon harus diperdalam, biar kalau untuk gerakan Kata lebih baik. Baik dalan arti gerakan yang tepat, posisinya, pukulannya harus betul hingga kuda- kuda," ujar Senpai Warno Yang akrab disapa
" Untuk bisa lulus ujian, seorang karateka harus mampu menurunkan kyu awal sabuk putih yaitu 10, sabuk putih ke kuning minimal kyunya menjadi 8.5, kuning ke hijau minimal 6.5, hijau ke biru minimal 5.5, biru ke coklat minimal 3.5, dan coklat ke Dan (hitam) minimal 0.5.
Nursianto satu di antara orangtua karateka yang turut mendampingi anaknya, mengaku sengaja mengikutkan anaknya karate. Ia ingin anaknya menjadi anak yang selalu mendengar kepada orangtua, jujur, disiplin, dan juga untuk membekali dirinya menjaga diri. Soal biaya dirinya merasa tidak keberatan kalau untuk kemajuan anaknya. (Pendim 0702/Pbg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar