Purbalingga.
persiapan menghadapi lomba KWT (Kelompok wanita Tani) yang diadakan Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Purbalingga membuat semangat ibu-ibu
anggota KWT Srikandi dengan saling koordinasi dan dan kerjasama dari semua
pihak,hal ini dilihatkan pada saat tim datang untuk melakukan penilaian
dilapangan, alhasil KWT Srikandi dinyatakan tim penilai memenuhi syarat disemua
penilaian.
Ganjar
Putut salah satu perwakilan Tim Penilai menyampaikan bahwa penilaian ini
merupakan suatu media untuk mengukur kemampuan dan kreatifitas kelompok wanita
dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk pertanian (pangan dan kebun) lewat
kemampuan mengolah untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan peningkatan
pendapatan masyarakat. (22/11)
“Pemenuhan
kebutuhan akan pangan yang cukup dan bergizi merupakan jembatan untuk
menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif serta unggul di masa yang akan
datang, berada di tangan ibu-ibu kelompok wanita” ucapnya.
Untuk
mencapai hal tersebut maka peran ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT ini
sangat berperan mengolah bahan makanan menjadi makanan yang siap dikonsumsi,
berkualitas dan bergizi baik. Disamping itu para KWT juga diharapkan untuk
berinisiatif dalam mengembangkan usaha secara berkelompok sehingga mampu
meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Ditambahkan
pula bahwa sasaran kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yakni
terpenuhinya pangan rumah tangga yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) serta terjangkau oleh daya beli
masyarakat. “Lomba KWT ini bukanlah tujuan tetapi merupakan sarana untuk
pemberdayaan kelompok wanita dalam memunculkan daya cipta para kaum wanita”
ujarnya.
Sementara
itu Babinsa Talagening Sertu Nanang mengungkapkan bahwasannya pelaksanaan
kegiatan ini adalah untuk mendorong dan meningkatkan kreatifitas masyarakat
khususnya ibu rumah tangga dalam memilih, menentukan, menyusun dan
menciptakan potensi sumber daya alam diwilayahnya.
Sedangkan
tujuan lomba ini untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kesadaran wanita
tani dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, kelompok wanita juga
mampu menentukan, menyususn dan menciptakan sumberdaya lokal, baik hasil
pertanian tanaman pangan/perkebunan, menumbuhkan industri rumah tangga dan
membantu mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di pedesaan. Ungkapnya. (Pendim
0702/Pbg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar